United Kingdom has left the European Union.UK meninggalkan EU?
Well...this referendum result doesn't affect me directly, but it's not too bad if I talked about this :).
Kalau dilihat dari hasil pemungutan suara (vote) hari Kamis 24 Juni 2016 kemarin, terlihat bahwa itulah keinginan rakyat Inggris yg sebenarnya. Ini persis spt yg diceritakan suami saya sewaktu bekerja diinggris bbrp waktu yg lalu.
Teman2 sekerjanya yg asli British sering mengeluhkan keberadaan org2 EU di Inggris, dimana mereka mempunyai hak yang sama dengan warga British, yaitu hak mendapatkan benefit mulai dari orang tua dan anak-anak mereka. Di semua universitas di UK pun mereka masuk dalam kategori home students, yg artinya mereka spt warga British yg membayar tuition fee hanya sepertiga dari International students. Juga, sebagian besar sekolah2 mulai dari primary school sampai college dipenuhi oleh warga EU.
Sehingga berdasarkan keluhan-keluhan tersebut, rasanya sangat wajar jika saat referendum kemarin, Brexiters (anti EU) merasa sangat puas dg hasil tsb.
Sebaliknya bagi warga Inggris yg ingin tetap di EU merasakan kecewa juga, hal ini sebagian besar dirasakan oleh warga yg pekerjaanya berhubungan dg org2 EU, dan mereka merasa racism di UK pasca referendum semakin meningkat.
Apart of the two sides of the referendum result, I personally would say that this is a crucial momentum for UK to manage it's economic development and financial better than before where they were in EU. Just like Mr . Cameron said, "UK needs fresh leaderahip".
Good luck to Brexiter government!
#MudikBali2016
0 comments:
Post a Comment