Salahsatu Usul Saya: Tol Berbayar Online - Tidak Perlu ada Gerbang Tol


Terus terang saya merasa prihatin dengan kondisi jalan raya di Indonesia (sebagian besar di Pulau Jawa) yang (baca: pasti dan selalu) mengalami kemacetan panjang. Khususnya saat mudik dan arus balik Lebaran, tanpa menyalahkan siapapun karena tradisi itu sudah berlangsung lama dan orang berpendapat akan menyempatkan bersilaturahim pada saat lebaran.


Sayangnya budaya mudik ini tidak didukung oleh kondisi jalan raya termasuk fasilitasnya yang memadai. Jalan Tol yang barupun belum siap tapi dipaksakan untuk dipakai, dan akibatnya malah ada beberapa korban meninggal karena kemacetan parah alias berhenti total.
Banyak pengamat dan pejabat yang mengatakan bahwa salah satu faktor penyebab kemacetan adalah adanya gerbang tol (untuk ambil kartu maupun untuk bayar), karena kendaraan harus berhenti tepat pada gardu jaga di gerbang2 tersebut.




Dartford Crossing
Major road yang menyeberangi sungai besar River Thames di England, menghubungkan kota Dartford in Kent (di selatan) dan kota Thurrock in Essex(di utara). Sebelum November 2014, penyeberangan tersebut masih menggunakan pembayaran manual di satu gerbang, yaitu

  • Yang dari utara: lewat atas jembatan, menyeberang dulu baru membayar di gardu jaga
  • Yang dari selatan : melewati tunnel (bawah tanah), bayar dulu baru lewat.
Namun mulai bulan November 2014, pemerintah sudah meniadakan gerbang2 untuk pembayaran, dan diganti dengan pembayaran secara online. Kebetulan saya sudah merasakan 2 model pembayaran tersebut selama tinggal di UK.
Maksimal pembayaran adalah jam 12 tengah malam hari berikutnya setelah penyeberangan. Jadi bisa bayar dulu sebelum menyeberang atau setelah menyeberang baru bayar secara online. Pengalaman saya adalah membayar dulu karena khawatir lupa kalau ditunda-tunda.


Mungkin ada pertanyaan kok mau bayar?
Jawabannya adalah (1) nomor kendaraan kita sudah terekam oleh kamera, artinya ada bukti kia menggunakan fasilitas penyeberangan, (2) setiap kendaraan yang kita miliki, harus atas nama kita, lengkap dengan alamat kita.
Jadi otomatis data kita sudah terekam, dan denda-nya yang harus dibayarkan bisa puluhan kali lipat.


Jadi di akhir tulisan ini,
saya mengusulkan untuk menghilangkan gerbang-gerbang tol, apalagi ini ada 2 gerbang (masuk dan keluar). Cukup diganti dengan kamera-kamera yang merekam nomor kendaraan melintas di pintu masuk dan keluar. Hasil outputnya adalah data kendaraan A masuk tol (nomor kendaraan, waktu,pintu, dsb), data kendaraan A keluar tol (waktu, pintu keluar) sehingga bisa diperoleh berapa biaya yang harus dibayarkan secara online.




Note : Nama yang tercantum di STNK haruslah benar-benar nama pemilik.Ini jadi PR lain lagi :D

0 comments:

Post a Comment