Malam ini saya ingin menulis tentang Rahasia Sastrawan Taufik Ismail dalam proses penciptaan lirik Rindu Rasul yang dinyanyikan Bimbo. Lagu ini sangat populer hingga sekarang, selama puluhan tahun, dan rasanya lagu ini tidak akan lekang oleh waktu.
Sastrawan Taufik Ismail mengungkapkan bagaimana proses penciptaan lirik lagu yang sangat memukau tersebut. Beliaupun bahkan selalu menangis setiap kali mendengarkan lagu itu.
Mari kita tengok dulu lirik lagu Rindu Rasul (Taufik Ismail & Bimbo) selengkapnya.
(1) Rindu kami padamu ya rasul, Rindu tiada terperi
(2) Berabad jarak darimu ya rasul, Serasa dikau di sini
(3) Cinta ikhlasmu pada manusia, Bagai cahaya suarga
(4) Dapatkah kami membalas cintamu, Secara bersahaja
Rindu kami padamu ya rasul
Rindu tiada terperi
Berabad jarak darimu ya rasul
Serasa dikau di sini
Cinta ikhlasmu pada manusia
Bagai cahaya suarga
Dapatkah kami membalas cintamu
Secara bersahaja
Rindu kami padamu ya rasul
Rindu tiada terperi
Berabad jarak darimu ya rasul
Serasa dikau di sini
Sastrawan Taufik Ismail mengungkapkan apa makna yang ingin disampaikan lewat lagu.
Pada awalnya beliau ingin menulis tentang sosok Rasulullah Muhammad SAW, baginya sosok yang sangat istimewa.
Pada baris 1 lirik lagu tersebut, Taufik selalu merindukan sosok Rasulullah yang tauladan kita.
Pada baris 2, Taufik mengungkapkan "kecemburuannya" pada umat di jaman Rasulullah, yang selalu bisa berjumpa dan menyaksikan langsung contoh/tauladan Beliau. Namun meskipun berjarak waktu yang cukup lama, kita tetap merasakan "kehadiran" Beliau
Pada baris 3, apabila kita selalu menjalankan sesuai contoh Rasulullah maka surgalah imbalannnya
Pada baris 4, lanjutan dari 3 baris sebelumnya, Taufik sebenarnya ingin mengajak kaum muslimin mengikuti perintah Rasul, namun dia menggunakan cara yang lunak tanpa bermaksud memaksa, dengan menuliskan kalimat "Dapatkah kami membalas cintamu,Secara bersahaja"
Semoga bermanfaat.
0 comments:
Post a Comment