Malam ini, Abram memberikan lembaran surat dari gurunya. Surat itu berisi pemberitahuan bahwa 2 minggu lagi adalah Art & MusicWeek, yang salah satu kegiatannya adalah mengenalkan alat-alat musik seluruh dunia, dan sekolah meminta partisipasi orang tua/ wali murid (karena ada beberapa murid yang berasal dari luar UK).
Setelah ngobrol-ngobrol di rumah, akhirnya dapat ide mengenalkan satu alat musik yang mudah dimainkan dan juga aman bagi anak-anak *murid SD. Bagaimanapun sekolah di Inggris sangat memperhatikan faktor safety terutama untuk anak-anak.
Keesokan harinya, saya menyampaikan ide untuk mengenalkan alat musik dari Indonesia ke guru kelas Abram, dan beliau menyetujui ide tersebut. Sebelumnya juga jelaskan juga nama alat musiknya, gambar, dan gambaran cara memainkannya, jadi mereka sudah tahu sedikit kalau-kalau ada yang mau menanyakan, dan aman nggak buat anak-anak.
Waktu itu kami juga meminta bantuan ke Bapak Michael dan Caroline, istrinya. Mereka adalah warga asli UK tapi sudah 30 tahun tinggal di Indonesia, tepatnya di koya Surabaya. Tidak heran kalau mereka juga fasih berbahasa Indonesia. Kebetulan mereka mahir memainkan angklung dan memiliki angklung di rumahnya saat ini(Wivenhoe - Colchester), setelah pulang dari Indonesia.
Pertama kali kami diperbolehkan masuk di kelas 1 (2 ruang kelas). Namun, sungguh tidak menduga, kalau ada kelas lain, yaitu kelas 2 dan reception (total 4 ruangan kelas) yang gurunya menemui saya dan meminta untuk mengenalkan angklung juga di kelas-kelas mereka.
Jadi yang tadinya rencana saya hanya akan ada di kelas Abram (kelas 1F), akhirnya malah jadi semua ruang kelas Infant School, ada 6 ruangan kelas. Wow !
Ternyata sambutan dari murid-murid sungguh diluar dugaan. Mereka sangat antusias dalam memperhatikan cara memainkan angklung mulai dari tingkatan yang paling dasar, dan merekapun sangat bersemangat ketika mencoba memainkan angklung yang sudah kita siapkan.
Alhamdulillah, rencana kami untuk mengenalkan alat musik dari Indonesia di sekolah Inggris bisa dikatakan berhasil. Tanggapan guru dan headteacher juga sungguh luar biasa, mereka sangat puas dengan kegiatan ini. Nama Indonesiapun juga tidak asing lagi di telinga anak-anak dan orang tua/wali murid di sekolah Inggris tersebut.
Terima kasih Pak Michael dan Caroline buat semua bantuannya.
0 comments:
Post a Comment